Minggu, 10 April 2016

Cerita Penderita Batu Ginjal Sembuh Gara-Gara Daun Tin

Inilaha curahan hati seorang penderita batu ginjal, sebut saja Fulan. Setiap kali bangkit usai duduk, ia merasakan nyeri pinggang dahsyat dan menyiksa. Penderitaan yang "sangat menyiksa" itu terulang lagi ketika berkemih. Namun, cerita itu berubah ketika beliau rutin mengkonsumsi rebusan daun tin, sejak menderita penyakit batu ginjal sejak tahun 2000.

Beberapa sahabat mengatakan penyakit yang diidap Fulan kemungkinan kencing batu. Keruan saja kepala sekolah di Karawang, Jawa Barat, itu gelisah. Oleh karena itu ia bergegas ke dokter. Hasil diagnosis ahli medis itu menunjukkan Fulan memang positif mengidap batu ginjal. Dokter yang menanganinya menyarankan agar Fulan menjalani operasi. Namun, anjuran itu ditolak. ‘Saya takut menjalani operasi. Kalau bisa pakai herbal saja,’ katanya.

Pria 60 tahun itu memilih herbal untuk mengatasi gangguan kesehatan itu. Ia mengkonsumsi rebusan daun kumis kucing, keji beling, dan akar alang-alang. Ia menyaring rebusan itu dan meminumnya 3 kali sehari masing-masing segelas. Sayang, kesembuhan yang ia harapkan belum tergapai meski telah mengkonsumsi rebusan herbal itu selama 1 bulan. Mungkin lantaran singkatnya waktu mengkonsumsi sehingga efek herbal kurang signifikan.



Diuretik

Karena tak kunjung sembuh ia tetap mengunjungi dokter untuk mendapat suntikan di pinggang. Usai mendapat suntikan, nyeri memang hilang. Namun, cuma sesaat. Beberapa hari berselang nyeri kembali meradang. Begitu terus berulang-ulang. Pada 2002 ia merasakan nyeri pinggang dan di bagian bawah perut ketika tak mampu berkemih. Saat itulah tetangganya menyodorkan hasil rebusan daun tin.

Ia tak berpikir panjang dan langsung mengonsumsinya. Tetangganya mendapatkan minuman itu dari kerabat yang bekerja di Jeddah, Arab Saudi. Fulan meminum habis sebotol rebusan daun tin sebanyak dua gelas kecil, atau sekitar 600 ml. Keesokan harinya, ia merasakan sesuatu keluar bersama urinenya. Ia mengambil benda seukuran biji pepaya itu, ternyata sebuah batu bergerigi dan berwarna kelabu. Ketika batu itu keluar, Fulan merasakan sakit luar biasa. Namun, setelah itu ia lancar berurine dan nyeri di pinggang berkurang.

Menurut dr Ahmad Bi Utomo, Sp. BU, direktur Rumah Sakit Umum Islam Kustati Solo, agar batu ginjal dapat keluar bersama urine maka ukuran batu tidak lebih besar daripada saluran kencing, kira-kira berdiameter 0,4-0,5 cm. Dokter spesialis bedah urologi alumnus Universitas Airlangga itu menuturkan proses pengeluaran batu dapat dibantu dengan memberikan obat-obatan yang bersifat diuretik alias peluruh urine.

Sejak merasakan khasiat daun tin Ficus carica, keponakan Fulan, memburu bibit tanaman purba itu dan membudidayakannya. Wawan rutin membawakannya beberapa lembar daun tin setiap hari. Tak puas hanya dibawakan daunnya saja, Fulan akhirnya menanam pohon tin di halaman rumah. Kini pohon itu setinggi 1,5 m dan tumbuh subur. Fulan semakin mudah memperoleh daun tin untuk mengatasi batu ginjal.

Meramu Teh Daun Tin

Untuk membuat ramuan, Fulan memetik tujuh lembar daun tin berumur sedang. Teksturnya kasar. Setelah mencucinya, Fulan kemudian merebusnya dalam tiga gelas air sampai mendidih dan tersisa dua gelas. Rebusan itulah yang diminum Fulan 2 kali sehari, pagi setelah bangun tidur dan malam sebelum tidur. Rasanya tawar dan tidak beraroma. ‘Setelah kerja berat, minum rebusan daun tin jadi segar,’ ujar Fulan.

Pada 2005 batu ginjalnya kembali keluar. Sejak rutin mengkonsumsi rebusan daun tin, Fulan bisa merasakan batu turun dari pinggang kanan dan kiri. Ukurannya lebih kecil ketimbang batu yang keluar 3 tahun sebelumnya. ‘Dulu tak bisa kencing, rasanya sakit sekali. Tidur tidak nyaman dan duduk lama-lama tidak enak. Sekarang sudah tak masalah lagi duduk lama-lama, kerja sampai jam 2 pagi pun kuat,’ ujarnya.

Berdarah

Menurut dr Sidi Aritjahja, dokter sekaligus herbalis, di Yogyakarta, pemicu batu ginjal adalah konsumsi makanan atau minuman yang bersifat asam dan infeksi saluran kencing. Calculi adalah kristal keras kecil yang menggumpal di dalam cairan tubuh, seperti air kemih. Batu mengendap dalam ginjal dan saluran kemih. Jika batu keluar melalui saluran kemih, menimbulkan rasa sakit luar biasa. Bila dipaksakan bisa melukai saluran kemih sehingga urine berdarah.

Cara termudah untuk mencegahnya adalah dengan banyak minum air putih. Garam-garam pembentuk batu ginjal bisa terkikis dan tidak terjadi pengendapan sehingga garam bisa terbawa bersama urine. ‘Jangan hanya minum saat kita merasa haus. Haus sebenarnya tanda bahwa tubuh kita sudah mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi,’ kata dokter alumnus Universitas Gadjah Mada itu.

Teh dari Daun Tin Kering

Mengapa daun tin ampuh mengatasi batu ginjal?

Menurut Sidi daun tin mengandung alkaloid dan saponin yang bermanfaat sebagai diuretik serta memperbaiki metabolisme protein dan lemak. Daun tanaman anggota famili Moraceae itu mengandung senyawa flavonoid terutama quecertin dan luteolin. Keduanya senyawa antiradang dan antioksidan. Khusus luteolin berkhasiat membantu proses metabolisme karbohidrat dan meningkatkan sistem imun.

Kandungan senyawa diuretik itulah yang membantu menggerus batu yang mengendap di saluran kemih dan ginjal sehingga bisa terbawa saat berurine. Sedangkan senyawa antiradang mengurangi rasa nyeri. Pantas nyeri pinggang yang dirasakan Fulanberkurang setelah ia rutin mengkonsumsi rebusan daun tin. Selain mengobati kencing batu, daun tin bisa memberikan kebugaran seperti yang dialami Fulan.

Cara membuat teh dari daun tin dikutip dari Majalah Trubus.
  1. Petik daun Tin yang sudah cukup tua, kira2 daun ke-lima dan seterusnya dari pucuk.
  2. Tiriskan getah yang masih terdapat pada daun Tin dengan cara senderkan daun dengan batang menghadap ke bawah sampai kurang lebih 1 jam di tempat teduh. Ingat lho ya, getahnya jangan sampai menetes mengenai daun.
  3. Cuci daun dengan air mengalir lalu tiriskan airnya..
  4. Jemur daun di tempat yang terkena matahari.
  5. Cek kondisi daun setelah di jemur selama 3 jam, jika sebagian besar sudah bisa diremas dan hancur. Potong tangkai daun sampai sebatas daun..
  6. Jemur kembali sampai benar2 kering dan dapat di remas sampai hancur.
  7. Setelah kering remas daun hingga hancur, buang urat daun yang tidak hancur.
  8. Selanjutnya, teh daun tin pun siap di konsumsi..
Cara konsumsi teh daun tin

1. Ambil 1 sendok makan teh daun Tin
2. Seduh dengan air panas, lalu tutup.
3. Jika ingin menambahkan gula, hanya gunakan gula batu jangan gula pasir.
4. Aduk teh dengan menggunakan sendok plastik atau kayu, jangan menggunakan sendok besi.
5. Minum seduhan teh selagi hangat.
6. Jangan biarkan seduhan sampai lebih dari 12 Jam, karena kadar zat di dalamnya sudah berubah dan tidak layak di konsumsi.

Nah itulah sekelumit kisah seorang penderita batu ginjal, gara-gara daun tin, tentunya dengan ridha Allah, batu ginjal terkikis kemudain keluar bersama air kencing.

Minat ?? Silakan mampir ke kebun kami di Palur, Timur Solo (Jawa Tengah)

Lokasi

Jl. Brigif 6, Panjang Rejo RT 3 RW 20, Palur Sukoharjo. 57554
Tepatnya di sebelah selatan Fly Over Palur, kurang lebih 1 km.

Nama Petani (pemilik kebun):
Bpk Slamet Siswoharjo (biasa dikenal dengan sebutan Pak Guru) - Ayah Saya.

Saya (pemilik blog ini, Anak dari Bpk Slamet.):
Setyo Nugroho, Penjual Herbal di www.tokoherbalsolo.com

SMS/WHATSAPP : 0896 3315 1983

Tidak ada komentar:

Posting Komentar